Minggu, 13 Januari 2013



                  MAKALAH HIV/ AIDS

Disusun Oleh:
ERNA FITRI SUSANTI 11144600065
A2-11
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012 / 2013




KATA PENGANTAR

   Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah HIV / AIDS dan petunjuk pencegahan HIV / AIDS.
  Dalam penyelesaian makalah ini, penulisan banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya. Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang HIV / AIDS. Sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
  Akhirnya kepada Allah jualah penulis mohon taufik hidayah, semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho dari Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

Bantul, 13 September 2011
Penulis


BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekrang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Tapi kita semua tidak perlu takut. Jika kita berprilaku sehat dan bertanggung jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama, maka kita akan terbebas dari HIV/AIDS.  RUMUSAN MASALAH Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah:  Apakah HIV/AIDS itu ? Bagaimana sejarah HIV/AIDS ? Bagaimana penularan, ciri-ciri, dan pencegahan HIV/AIDS ? Bagaimana perkembangan HIV/AIDS di Indonesia ? TUJUAN Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.  Secara terperinci tujuan dari penelitian dan penulisan makalah ini adalah :  Memahami lebih jauh tentang HIV/AIDS Mengetahui sejarah HIV/AIDS Mengetahui penularan, ciri-ciri, dan pencegahan HIV/AIDS Mengetahui perkembangan HIV/AIDS di Indonesia BAB II PEMBAHASAN Pengertian HIV HIV adalah kependekan dari Human-Immuno-Deficiency Virus, artinya virus yang hanya dapat menginfeksi manusia, memperbanyak diri dalam sel manusia sehingga menurunkan kekebalan manusia terhadap penyakit infeksi. Perkembangan infeksi virus HIV dlm tubuh tidak dihambat dengan obat-obatan yang sekarang ada dan tidak disertai pola hidup sehat, dlm 5 -10 tahun akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). Pengertian AIDS AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) adalah gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh virus HIV. Dengan rusaknya system kekebalan tubuh, maka seseorang akan mudah terserang penyakit – penyakit lain yang berakibat fatal. Penyakit ini erat hubungannya dengan berkurangnya zat kekebalan tubuh yang prosesnya tidak terjadi seketika melainkan sekitar 5 – 10 tahun setelah seseorang dinyatakan positif mengidap HIV. Kasus AIDS pertama kali ditemukan oleh Gottlieb di Amerika Serikat pada tahun 1981 dan virusnya ditemukan oleh Luc Montagnier pada tahun 1983. Menurut etimasi WHO pada tahun 2000 sekitar 30-40 juta orang terinfeksi virus HIV, 12-18 juta orang akan menunjukkan gejala-gejala AIDS dan setiap tahun sebanyak 1,8 juta orang akan meninggal karena AIDS, dan sebagian besar korbannya adalah perempuan. Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap penyakit AIDS karena mudahnya arus lalu lintas penduduk dengan negara Negara tetangga yang mempunyai tingkat penyakit HIV/AIDS tinggi. Sejarah AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 Juni 1981, ketika Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis (sekarang masih diklasifikasikan sebagai PCP tetapi diketahui disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii) pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles. Dua spesies HIV yang diketahui menginfeksi manusia adalah HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 lebih mematikan dan lebih mudah masuk kedalam tubuh. HIV-1 adalah sumber dari mayoritas infeksi HIV di dunia, sementara HIV-2 sulit dimasukan dan kebanyakan berada di Afrika Barat. Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. Asal HIV-1 berasal dari simpanse Pan troglodytes troglodytes yang ditemukan di Kamerun selatan. HIV-2 berasal dari Sooty Mangabey (Cercocebus atys), monyet dari Guinea Bissau, Gabon, dan Kamerun. Banyak ahli berpendapat bahwa HIV masuk ke dalam tubuh manusia akibat kontak dengan primata lainnya, contohnya selama berburu atau pemotongan daging. Teori yang lebih kontroversial yang dikenal dengan nama hipotesis OPV AIDS, menyatakan bahwa epidemik AIDS dimulai pada akhir tahun 1950-an di Kongo Belgia sebagai akibat dari penelitian Hilary Koprowski terhadap vaksin polio. Namun demikian, komunitas ilmiah umumnya berpendapat bahwa skenario tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti yang ada. Penularan HIV/AIDS AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL) darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu. Penyakit HIV dapat menular melalui berbagai media, antara lain : Penggunaan jarum suntik secara sembarangan Transfusi darah yang tidak steril Melalui air susu ibu Kontak seksual yang tidak sehat Melalui cairan sperma, cairan vagina Penggunaan jarum tindik, tato Hal hal yang tidak menularkan penyakit HIV Bersenggolan atau berjabat tangan dengan sesama penderita HIV Mencium pipi dan dahi si penderita AIDS Berenang di kolam atau menggunakan kamar mandi yang sama Melalui makan / minum, gigitan nyamuk / serangga lain Penderita AIDS bersin atau batuk di depan kita Bersentuhan dengan pakaian / barang lain bekas penderita HIV  
Orang yang beresiko tinggi terhadap penyakit HIV Wanita dan pria yang berganti-ganti pasangan seks, para pekerja seks dan pelanggannya, dan mereka yang melakukan hubungan seks tidak wajar. Para pengguna narkoba yang memakai alat suntik secara bergantian. Bayi yang dikandung, dilahirkan dan disusui oleh ibu yang tertular HIV. Transfusi darah dan tranplantasi organ tubuh yang tidak diskrining, tato, ditindik dengan alat yang tercemar HIV. Perkembangan HIV menjadi AIDS Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi. Ciri – ciri AIDS Gejala – gejala seseorang mengidap penyakit AIDS antara lain ; Gejala seperti flu ringan yang datang dan pergi, seperti flu biasa, sembuh dengan cepat dan datang lagi secara tiba – tiba. Penderita sering merasakan lelah tanpa sebab, lelah berkepanjangan meskipun sudah istirahat. Kehilangan nafsu makan Demam terus menerus, kadang mencapai suhu 39 derajat celcius Sering berkeringat pada malam hari Berat badan menurun tanpa sebab yang pasti Batuk berkepanjangan Tahap – tahap penyakit AIDS : Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan, akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun. AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai berikut: Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS. Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tak sembuh- sembuh) Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru), atau Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan sebagai indikator AIDS. Sebagian besar keadaan ini merupakan infeksi oportunistik yang apabila diderita oleh orang yang sehat, dapat diobati. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh HIV / AIDS Penyakit paru – paru Pada stadium awal infeksi HIV (jumlah CD4 >300 sel per µL), TBC muncul sebagai penyakit paru-paru. Pada stadium lanjut infeksi HIV, ia sering muncul sebagai penyakit sistemik yang menyerang bagian tubuh lainnya (tuberkulosis ekstrapulmoner). Gejala-gejalanya biasanya bersifat tidak spesifik (konstitusional) dan tidak terbatasi pada satu tempat.TBC yang menyertai infeksi HIV sering menyerang sumsum tulang, tulang, saluran kemih dan saluran pencernaan, hati, kelenjar getah bening (nodus limfa regional), dan sistem syaraf pusat. Dengan demikian, gejala yang muncul mungkin lebih berkaitan dengan tempat munculnya penyakit ekstrapulmoner. Penyakit saluran pencernaan Pada beberapa kasus, diare terjadi sebagai efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk menangani HIV, atau efek samping dari infeksi utama (primer) dari HIV itu sendiri. Selain itu, diare dapat juga merupakan efek samping dari antibiotik yang digunakan untuk menangani bakteri diare (misalnya pada Clostridium difficile). Pada stadium akhir infeksi HIV, diare diperkirakan merupakan petunjuk terjadinya perubahan cara saluran pencernaan menyerap nutrisi, serta mungkin merupakan komponen penting dalam sistem pembuangan yang berhubungan dengan HIV. Penyakit syaraf dan kejiwaan Kompleks demensia AIDS adalah penyakit penurunan kemampuan mental (demensia) yang terjadi karena menurunnya metabolisme sel otak (ensefalopati metabolik) yang disebabkan oleh infeksi HIV; dan didorong pula oleh terjadinya pengaktifan imun oleh makrofag dan mikroglia pada otak yang mengalami infeksi HIV, sehingga mengeluarkan neurotoksin. Kerusakan syaraf yang spesifik, tampak dalam bentuk ketidaknormalan kognitif, perilaku, dan motorik, yang muncul bertahun-tahun setelah infeksi HIV terjadi. Hal ini berhubungan dengan keadaan rendahnya jumlah sel T CD4+ dan tingginya muatan virus pada plasma darah. Penyakit kanker dan tumor ganas Sarkoma Kaposi adalah tumor yang paling umum menyerang pasien yang terinfeksi HIV. Penyakit ini sering muncul di kulit dalam bentuk bintik keungu-unguan, tetapi dapat menyerang organ lain, terutama mulut, saluran pencernaan, dan paru-paru. Pasien yang terinfeksi HIV juga dapat terkena tumor lainnya, seperti limfoma Hodgkin, kanker usus besar bawah (rectum), kanker leher rahim dan kanker getah bening tingkat tinggi dan kanker anus. Namun demikian, banyak tumor-tumor yang umum seperti kanker payudara dan kanker usus besar (colon), yang tidak meningkat kejadiannya pada pasien terinfeksi HIV. Penanganan untuk penyakit HIV / AIDS Melalui terapi antivirus Perawatan terapi antiretrovirus yang sangat aktif highly active antiretroviral therapy, disingkat HAART memungkinkan stabilnya gejala dan viremia (banyaknya jumlah virus dalam darah) pada pasien, tetapi ia tidak menyembuhkannya dari HIV ataupun menghilangkan gejalanya. HIV-1 dalam tingkat yang tinggi sering resisten terhadap HAART dan gejalanya kembali setelah perawatan dihentikan. Lagi pula, dibutuhkan waktu lebih dari seumur hidup seseorang untuk membersihkan infeksi HIV dengan menggunakan HAART. Meskipun demikian, banyak pengidap HIV mengalami perbaikan yang hebat pada kesehatan umum dan kualitas hidup mereka, sehingga terjadi adanya penurunan drastis atas tingkat kesakitan (morbiditas) dan tingkat kematian (mortalitas) karena HIV. Tanpa perawatan HAART, berubahnya infeksi HIV menjadi AIDS terjadi dengan kecepatan rata-rata (median) antara sembilan sampai sepuluh tahun, dan selanjutnya waktu bertahan setelah terjangkit AIDS hanyalah 9.2 bulan. Penerapan HAART dianggap meningkatkan waktu bertahan pasien selama 4 sampai 12 tahun. Obat anti-retrovirus berharga mahal, dan mayoritas individu terinfeksi di dunia tidaklah memiliki akses terhadap pengobatan dan perawatan untuk HIV dan AIDS tersebut. Melalui penanganan eksperimental dan saran Vaksinasi atas hepatitis A dan B disarankan untuk pasien yang belum terinfeksi virus ini dan dalam berisiko terinfeksi diperlukan. Pengobatan alternative Terapi pengobatan alteratif memiliki hanya sedikit efek terhadap mortalitas dan morbiditas penyakit ini, namun dapat meningkatkan kualitas hidup individu yang mengidap AIDS. Manfaat-manfaat psikologis dari beragam terapi alternatif tersebut sesungguhnya adalah manfaat paling penting dari pemakaiannya. Dampak yang ditimbulkan dari penyakit HIV/AIDS terhadap kehidupan : Dampak sosial budaya Dampak sosial budaya yang ditimbulkan penyakit HIV / AIDS yang ada dalam masyarakat antara lain berupa tindakan pengasingan, penolakan, diskriminasi. Dampak ekonomi Dampak ekonomi yang ditimbulkan antara lain memperlambat pertumbuhan ekonomi dengan menghancurkan jumlah manusia dengan kemampuan produksi. Perkembangan AIDS di Indonesia Jumlah kasus AIDS di Indonesia sampai dengan 30 september 2009 sebanyak 18.442 kasus. Selama periode juli-september 2009 kasus AIDS bertambah sebesar 743 kasus yang tersebar di 32 Propinsi di Indonesia. Jumlah kasus AIDS selama tahun 2009 (Januari-September) sebanyak 2.332 kasus. Penularan kasus AIDS tertinggi terjadi melalui heteroseksual (49,7%), melalui pengguna napza suntik/Penasun (40,7%), dan homoseksual (3,4%). Proporsi penderita paling banyak ditemukan pada kelompok umur 20-29 tahun (49,57%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (29,84%), dan kelompok umur 40-49 tahun (8,71%). Sedangkan berdasarkan Propinsi yang melaporkan, kasus AIDS lebih banyak di Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau. BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari pembahasan tersebut, kita tahu tentang seluk beluk HIV/AIDS, yaitu : apa itu HIV/AIDS, bagaimana cara penularannya, bagaimana cara pencegahannya, dan dampak dari HIV/AIDS . Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa HIV/AIDS sangat merugikan bagi hidup kita. Kita harus menjauhi penyakit mematikan ini. Kita sebaiknya menjaga tubuh kita agar jangan sampai tertular penyakit mematikan tersebut. Karena “Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Apalagi sampai saat ini HIV/AIDS belum ditemukan obatnya. Sebagai generasi muda pun kita harus meminimalkan HIV/AIDS di kalangan masyarakat, khususnya remaja. Dengan cara mensosialisasikan tentang HIV/AIDS di kalangan masyarakat, karena ternyata masih sedikit orang yang memahami HIV/AIDS secara keseluruhan dikarenakan faktor pendidikan yang rendah. Saran Sex yang aman adalah with non freesex. Banyak orang percaya kalau penyakit AIDS lebih disebabkan faktor-faktor “humans behavior” perilaku manusia itu sendiri. Maka masalah yang pertama kali harus dibenahi adalah soal keyakinan hidup, bagi remaja, janganlah melakukan freesex dan jangan gonta-ganti pasangan. Itulah sekilas tentang HIV/AIDS, semoga bisa menambah pengetahuan kita dan membantu kita menjaga diri dari penyebaran dan penularan virus HIV yang mematikan tersebut. Amin. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS http://www.depkes.go.id/. Fakta Tentang HIV dan AIDS. 05 Dec 2006. http://www.depkes.go.id/. Kumulatif Kasus HIV/AIDS di Indonesia. 2006. http://www.hivtest.org/. Frequently Asked Question on HIV/AIDS. 2007. http://www.rajawana.com/artikel/kesehatan/152-mengenal-hiv-dan-aids.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar